BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Umumnya
mu’jizat para nabi dan rasul itu
berkaitan dengan masalah yang dianggap mempunyai nilai tinggi dan diakui
sebagai suatu keunggulan oleh masing-masing umatnya pada masa itu. Misalnya
zaman Nabi Musa as.adalah zaman keunggulan tukang-tukang sihir, maka mu’jizat
utamanya adalah untuk mengalahkan tukang-tukang sihir tersebut (Q.S. [7]:
103-126).Zaman Nabi Isa as.adalah zaman kemajuan ilmu kedokteran, maka mu’jizat
utamanya adalah menyembuhkan penyakit
yang tidak dapat disembuhkan oleh pengobatan biasa, yaitu menyembuhkan orang
yang buta sejak dalam kandungan dan orang yang berpenyakit lainnya, serta
menghidupkan orang yang sudah mati (Q.S. [3]: 49). Dan zaman Nabi Muhammad
adalah zaman keemasan kesusastraan Arab, maka mu’jizat utamanya adalah Al-quran
, kitab suci yang ayat-ayatnya mengandung nilai sastra yang amat tinggi,.
Mu’jizat Nabi Muhammad Saw. memiliki kekhususan dibandingkan mu’jiat Nabi- nabi
lainnya. Semua mu’jizat sebelumnya dibatasi oleh ruang dan waktu, artinya hanya
diperlihatkan kepada umat tertentu dan masa tertentu.Sedangkan mu’jizat
Al-quran bersifat universal dan eternal.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang di maksud dengan mu’jizat ?
2.
Apa
yang di maksud al-Quran ?
3.
Apa
tafsir yang tekandung dalam ayat tersebut?
4.
Apa
perbedaan Al-quran dengan kitab-kitab sebelumnya ?
Tujuan Penulisan .
Tujuan Penulisan .
1. Mengetahui arti kata mu’jizat
2. Mengetahui pengertian dari Al-quran
3. Mengetahui tafsir An-Nahl ayat 44.
4. Mengerti perbedaan antara Al-quran dengan kitab- kitab sebelumnya
BAB II
Materi Inti
1. Ayat dan
TerjemahSurat al-Nahl :44
إليك
الذكر لتبين للناس ما نزل إليهم ولعلهم يتفكرون
بالبيناتوالزبور وانزلنا
(44) (Kami mengirim nabi-nabi sebelum kamu) dengan membawa
bukti-bukti yang jelas (mukjizat-mukjizat) dan kitab-kitab (suci) dan Kami
turunkan kepadamu adz-dzikr (pengingat,
al-quran) agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka, agar supaya mereka memikirkan.
3.Tafsir
Ayat
Istilah bahasa arab, bayyinat,
berarti bukti-bukti jelas dari misi kenabian, juga mukjizat dan kata zubur
adalah bentuk jamak dari zabur yang berarti “kitab langit”. Ayat ini
mungkin merujuk pada 2 jenis wahyu: yang pertama adalah al-quran yang merupakan
milik semua manusia,dan yang kedua adalah penafsiran dan penjelasan tentang
al-quran, yang khusus bagi Nabi Saw.Jadi maksudnya kira-kira, “kami mengirimkan
kepadamu adz-dzkir agar kamu menjelaskan penafsiran al-quran yang telah
diturunkan untuk umat manusia.”
Oleh karena itu,
para nabi memiliki mukjizat-mukjizat maupun kitab-kitab suci, agar manusia
tidak mencampur-adukkan antara yang benar dan yang salah. Ayat di atas
mengatakan :(kami mengirim nabi-nabi sebelum kamu)dengan membawa bukti-bukti
yang jelas (mukjizat-mukjizat )dan kitab-kitab (suci).
Oleh karena itu, Allah mengatakan dalam al-quran, “jika kalian
tidak tahu,tanyakanlah kepada mereka yang mengetahui tentang bukti-bukti yang
jelas dan kitab-kitab dari para nabi terdahulu.”
Dengan cara inilah
persoalan spesialisasi diakui memiliki basis yang kuat dalam al-quran suci.
Lebih jauh,cara ini telah menjadi satu-satunya cara penerimaan atau penolakkan
dalam semua bidang, atas dasar mana semua muslim dituntut untuk memiliki akses
terhadap ilmu pengetahuan dan kaum terpelajar di semua bidang, yang jujur di
sepanjang masa dan di semua tempat, sebagai rujukannya.
Berbicara kepada
Nabi saw, Allah menyatakan “Kami mewahyukan kepadamu adz-dzikr (al-quran) ini
agar kamu menjelaskan kepada mereka apa yang diturunkan kepada umat manusia,
dan agar mereka merenungkan ayat-ayat ini serta kewajiban-kewajiban mereka.”
Ayat di atas mengatakan:
dan Kami turunkan kepadamu adz-dzikr (pengingat al-quran )agar kamu
menerangkan kepada umat manusia apa yang telah di turunkan kepada mereka, agar
supaya mereka memikirkan.
Sesungguhnya,” Seruan dan misimu pada prinsipnya bukanlah sesuatu
yang baru atau belum pernah terjadi. Sebelumnya
kami telah memwahyukan kitab-kitab kepada nabi-nabi terdahulu untuk menjadikan
manusia mengenal kewajiban-kewajibannya terhadap Allah, diri mereka sendiri,
dan orang lain.Ini sebagai mana kami mewahyukan al-quran kepadamu agar kamu
menjelaskan pelajaran-pelajarannya yang mendidik, sekaligus menyadarkan manusia
agar mau merenungkannya”.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban Nabi Muhammad Saw untuk
menjelaskan al-quran, sementara kewajiban manusia adalah menerima
penjelasan-penjelasan tersebut atas dasar pemikiran yang sehat. Sebab, al-quran
adalah adz-dzikr atau ‘pengingat’, dan di saat yang sama merupakan cara untuk
mengundang perhatian manusia, seraya menjauhkannya dari kealpaan, kelupaan, dan
perilaku keliru.
4. Pembahasan
4. Pembahasan
a.
Mu’jizat
Mu’jizat secara
etimologis ( bahasa) berarti melemahkan sementara menurut terminologi atau
(istilah), mu’jizat ialah sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah
melalui para nabi dan rasulnya, sebagia bukti atas kebenaran pengakuan kenabian
dan kerasulan itu.
b.
Macam-macam
mu’jizat
Mu’jizat
dapat di bagi kepada 2 macam, yaitu ;
·
Mu’jizat
“hissi”ialah yang dapat di lihat oleh mata, didengar oleh telinga,
dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dirasa oleh lidah yang lebih tegas
dapat dicapai dengan oleh panca indra. mu’jizat ini sengaja ditunjukkan atau
diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa menggunakan
kecerdasan fikirannya, yang tidak cakap pandangan mata hatinya dan yang rendah
budi dan perasaanya.
·
Mu’jizat
“ma’nawi”, ialah mu’jizat yang tidak mungkin dapat dicapai dengan
kekuatan panca indra, tetapi harus dicapai dengan kekuatan “aqli”dengan
kecerdasan fikiran. Karena orang tidak akan mungkin mengenal mu’jizat ini
melainkan orang yang berfikir sehat, bermata hati, berbudi luhur dan yang suka
mempergunakan kecerdasaan fikirannya dengan jernih serta jujur.[1]
[1]. Said Agil Husin,Al-munawar,Al-quran Membangun Tradisi Kesalehan
Hakiki,Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
a.
Beberapa
segi kemu’jizatan al-quran
·
Susunan
yang indah, berbeda dengan setiap susunan yang ada dalam bahasa orang-orang
arab.
·
Adanya
uslub yang aneh yang berbeda dengan semua uslub-uslub bahasa arab.
·
Sifat
agung yang tiak mungkin lagi seorang makhluk untuk mendatangkan hal yang
seperti itu.
·
Bentuk
undang-undang yang detail lagi sempurna yang melebihi setiapa undang-undang
buatan manusia.
·
Mengabarkan
hal-hal ghaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu.
·
Tidak
bertentangan dengan pengetahuan –pengetahuan umum yang dipastikan kebenarannya.
·
Menepati
janji dan ancaman yang dikabarkan al-quran
·
Adanya
ilmu-ilmu pengetahhuan yang terkandung di dalamnya (ilmu pengetahuan agamma dan
ilmu pengetahuan umum).
·
Memenuhi
segala kebutuhan manusia
·
Berpengaruh
kepada hati pengikut dan musuh.
b.
Al-quran
mu’jizat yang kekal
Al-quran
sebagai mu’jizat yang terbesar, kekal abadi.Mu’jizat yang pernah diberikan
Allah Swt. kepada Rasul-rasul-Nya, semenjak nabi Adam as.sampai Nabi Muhammad
Saw. sudah berlalu dan tak dapat melihatnya. Mu’jizat yang pernah diberikan
Allah Swt. sudah berlalu dan tak dapat dilihat. Mu;jizat-mu;jizat itu sudah ada
dan sudah pernah terjadi, tetapi kita tidak dapat merasa dan menghayatinya
serta mengalaminya.
Lain halnya
dengan al-quran, ia adalah suatu mu’jizat besar dan kekal abadi. Umat Islam dan
umat lainnya dapat memegang, membaca, menghayati, memahami, mengamalkan isinya
untuk mencapi kebahagaiaan dunia dan keselamatan di akhir nanti.
Alqur’an
mencakup seluruh wahyu yang disampaikan kepada Nabi dan Rasul yang terdahulu,
baik berupa petunjuk, perbaikan, pendidikan, pengajaran, keseluruhan budi
pekerti dan undang-undangnya.
Sesudah itu Allah
SWT menjelaskan bahwa rasul-rasul itu diutus denagn membawa keterangan-keterangan yang membuktikan
kebenarannya, yaitu mukjizat dan kitab-kitab. Yang dimaksud dengan keterangan
di dalam ayat ini ialah dalil-dalil yang membuktikan kebenarannya kerisalahannya
dan di maksud dengan az-zabur ialah kitab yang mengandung tuntunan hidup dan
tata hukum yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya.
Dan Allah SWT
menerangkan pula bahwa dia telah menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad Saw,
agar supaya kitab Al-quran itu dijadikan pedoman untuk memberikan penjelasan
kepada manusia apa saja yang telah diturunkan kepada mereka yaitu
perintah-perintah dan larangan-larangan serta aturan-aturan hidup lainnya yang
harus mereka perhatikan dan mengandung kisah-kisah umat-umat terdahulu agar
supaya dijadikan suri tauladan, dalam menempuh kehidupan di dunia. Juga agar
Al-quran itu djadikan sebagai dasar mengenai hal-hal yang mereka rasa sukar,
yaitu menjelaskan hukum-hukum yang terkandung dalam Al-quran itu serta memerinci
kandungan yang bersifat global sesuai dengan kemampuan berfikir dan kepahaman
merekan terhadap tujuan-tujuan hukum.
Di akhir ayat
Allah SWT menandaskan agar mereka suka memikirkan kandungan isi Al-quran dengan
pemikiran yang jernih baik terhadap prinsip-prinsip hidup yang terkandung di
dalamnya, tata aturan yang termuat di dalamnya serta tamsil ibarat yang ada di
dalam ayat-ayat Al-quran itu, agar
mereka itu memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup
di akhirat, terlepas dari berbagai macam azab dan bencana seperti yang menimpa
umat-umat sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Al-quran adalah
ajaran yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad Saw.dalm bahasa arab sebagai
pedoman bagi manusia dalam menjalani hidup di dunia. Nabi Muhammad Saw. sebagai
penerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril, menjadikan al-quran sebagai
pedoman dirinya sebagai rasul dan untuk disampaikan kepada umatnya.
Adanya kemu’jizatan
al-qur’an yang diperlihatkan untuk
menyadarkan manusia bahwa adanya kekuasaan dan kebesaran dari Allah SWT . Serta umat manusia dapat meneladani setiap
perintah dan larangan yang terdapat di dalam Al-quran untuk pedoman dalam
menjalankan kehidupannya.Al-quran yang kekal dan bersifat universal
menjadikannya mudah untuk diterapkan hukum-hukumnya sesuai dengan perkembangan
zaman.
Uji Kompetensi
1.)
Apa
arti kata dari An-Nahl ?
a.
Burung
b.
Ular
c.
Belalang
d.
Lebah
2.)
Apa
yang dimaksud dengan kata az-zabur di atas ?
a.
Al-quran
b.
Zubur
c.
Taurat
d.
Injil
3.)
Apa
yang dimaksud dengan bukti-bukti yang jelas dalam pembahasan di atas ?
a.
Para
Nabi
b.
Rasul-rasul
Allah
c.
Mukjizat-mukjizat
d.
Manusia
4.)
Mukjizat
secara etimologis berarti ?
a.
Menakjubkan
b.
Melemahkan
c.
Mengurangi
d.
Menambahkan
5.) Di bagi menjadi berapa macam kah mukjizat itu?
a.2
b.3
c.4
d.6
6.) Apa yang
dimaksud dengan mukjizat ma’nawi?
a. Mukjizat
yang dapat dicapai dengan panca indra
b. Mukjizat
yang tidak dapat dicapai oleh panca indra
c. Mukjizat
yang dapat di capai
d. Mukjizat
yang mungkin dicapai
7.)Apa yang dimaksud
mukjizat hissi?
a. Mukjizat yang dapat dilihat oleh panca indra
b. Mukjizat
yang jelas
c. Mukjizat
yang tidak nyata
d. Mukjizat
yang tidak sengaja di tunjukkan oleh manusia biasa
8) Apakah
perbedaan al-quran dengan kitab-kitab sebelumnya?
a. Berasal dari
Allah SWT
b. Mengajarkan
kebaikan
c. Al-quran
bersifat abadi hingga akhir zaman
d. Dapat
dijadikan sebagai pedoman
9).Di bawah ini
adalah beberapa segi kemukjizatan,kecuali :
a. Berpengaruh
kepada hati pengikut dan musuh.
b. Tidak memenuhi
segala kebutuhan manusia
c. Menepati janji dan ancaman yang
dikabarkan al-quran
d. Mengabarkan hal-hal ghaib yang
tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu.
10).Untuk memberikan penjelasan kepada manusia,maka al-qur’an
dijadikan sebagai?
a. Bacaan
b.
Pedoman
c.
Pelajaran
d.
Pengetahuan
Daftar Pustaka
Al-Munawar, Said Agil Husin, Al-quran Membangun Tradisi
Kesalehan Hakiki,Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Faqih, Allamah Kamal, Tafsir Nurul Quran, Jakarta: Al-huda,
2005 jilid 8.
A.Gani, Bustami, Tafsir Qur’an, Yogyakarta : PT. Verisia
Yogya Grafika.
Al-Mirgani, Al-Imam Muhammad Usman Abdullah, Mahkota Tafsir,
Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009.