Selasa, 09 April 2013

Tafsir Surat al-Nahl ayat 44


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang 

Umumnya mu’jizat para nabi  dan rasul itu berkaitan dengan masalah yang dianggap mempunyai nilai tinggi dan diakui sebagai suatu keunggulan oleh masing-masing umatnya pada masa itu. Misalnya zaman Nabi Musa as.adalah zaman keunggulan tukang-tukang sihir, maka mu’jizat utamanya adalah untuk mengalahkan tukang-tukang sihir tersebut (Q.S. [7]: 103-126).Zaman Nabi Isa as.adalah zaman kemajuan ilmu kedokteran, maka mu’jizat utamanya adalah menyembuhkan  penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh pengobatan biasa, yaitu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan dan orang yang berpenyakit lainnya, serta menghidupkan orang yang sudah mati (Q.S. [3]: 49). Dan zaman Nabi Muhammad adalah zaman keemasan kesusastraan Arab, maka mu’jizat utamanya adalah Al-quran , kitab suci yang ayat-ayatnya mengandung nilai sastra yang amat tinggi,. Mu’jizat Nabi Muhammad Saw. memiliki kekhususan dibandingkan mu’jiat Nabi- nabi lainnya. Semua mu’jizat sebelumnya dibatasi oleh ruang dan waktu, artinya hanya diperlihatkan kepada umat tertentu dan masa tertentu.Sedangkan mu’jizat Al-quran bersifat universal dan eternal.
Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud dengan mu’jizat ?
2.      Apa yang di maksud al-Quran ?
3.      Apa tafsir yang tekandung dalam ayat tersebut?
4.      Apa perbedaan Al-quran dengan kitab-kitab sebelumnya ? 
Tujuan Penulisan  .
1.      Mengetahui arti  kata  mu’jizat
2.      Mengetahui pengertian dari Al-quran
3.      Mengetahui tafsir An-Nahl ayat 44.
4.      Mengerti perbedaan antara Al-quran dengan kitab- kitab sebelumnya 



BAB II
Materi Inti

1. Ayat dan TerjemahSurat al-Nahl :44
إليك الذكر لتبين للناس ما نزل إليهم ولعلهم يتفكرون  بالبيناتوالزبور وانزلنا
(44) (Kami mengirim nabi-nabi sebelum kamu) dengan membawa bukti-bukti yang jelas (mukjizat-mukjizat) dan kitab-kitab (suci) dan Kami turunkan  kepadamu adz-dzikr (pengingat, al-quran) agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka, agar supaya mereka memikirkan.


3.Tafsir Ayat      
Istilah  bahasa arab, bayyinat, berarti bukti-bukti jelas dari misi kenabian, juga mukjizat dan kata zubur adalah bentuk jamak dari zabur yang berarti “kitab langit”. Ayat ini mungkin merujuk pada 2 jenis wahyu: yang pertama adalah al-quran yang merupakan milik semua manusia,dan yang kedua adalah penafsiran dan penjelasan tentang al-quran, yang khusus bagi Nabi Saw.Jadi maksudnya kira-kira, “kami mengirimkan kepadamu adz-dzkir agar kamu menjelaskan penafsiran al-quran yang telah diturunkan untuk umat manusia.”
            Oleh karena itu, para nabi memiliki mukjizat-mukjizat maupun kitab-kitab suci, agar manusia tidak mencampur-adukkan antara yang benar dan yang salah. Ayat di atas mengatakan :(kami mengirim nabi-nabi sebelum kamu)dengan membawa bukti-bukti yang jelas (mukjizat-mukjizat )dan kitab-kitab (suci).
            Oleh karena itu, Allah mengatakan dalam al-quran, “jika kalian tidak tahu,tanyakanlah kepada mereka yang mengetahui tentang bukti-bukti yang jelas dan kitab-kitab dari para nabi terdahulu.”
            Dengan cara inilah persoalan spesialisasi diakui memiliki basis yang kuat dalam al-quran suci. Lebih jauh,cara ini telah menjadi satu-satunya cara penerimaan atau penolakkan dalam semua bidang, atas dasar mana semua muslim dituntut untuk memiliki akses terhadap ilmu pengetahuan dan kaum terpelajar di semua bidang, yang jujur di sepanjang masa dan di semua tempat, sebagai rujukannya.
            Berbicara kepada Nabi saw, Allah menyatakan “Kami mewahyukan kepadamu adz-dzikr (al-quran) ini agar kamu menjelaskan kepada mereka apa yang diturunkan kepada umat manusia, dan agar mereka merenungkan ayat-ayat ini serta kewajiban-kewajiban mereka.” Ayat di atas mengatakan:
dan Kami turunkan kepadamu adz-dzikr (pengingat al-quran )agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah di turunkan kepada mereka, agar supaya mereka memikirkan.

Sesungguhnya,” Seruan dan misimu pada prinsipnya bukanlah sesuatu yang baru  atau belum pernah terjadi. Sebelumnya kami telah memwahyukan kitab-kitab kepada nabi-nabi terdahulu untuk menjadikan manusia mengenal kewajiban-kewajibannya terhadap Allah, diri mereka sendiri, dan orang lain.Ini sebagai mana kami mewahyukan al-quran kepadamu agar kamu menjelaskan pelajaran-pelajarannya yang mendidik, sekaligus menyadarkan manusia agar mau merenungkannya”.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban Nabi Muhammad Saw untuk menjelaskan al-quran, sementara kewajiban manusia adalah menerima penjelasan-penjelasan tersebut atas dasar pemikiran yang sehat. Sebab, al-quran adalah adz-dzikr atau ‘pengingat’, dan di saat yang sama merupakan cara untuk mengundang perhatian manusia, seraya menjauhkannya dari kealpaan, kelupaan, dan perilaku keliru. 



4. Pembahasan
a.     Mu’jizat
Mu’jizat secara etimologis ( bahasa) berarti melemahkan sementara menurut terminologi atau (istilah), mu’jizat ialah sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah melalui para nabi dan rasulnya, sebagia bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulan itu.

b.     Macam-macam mu’jizat
Mu’jizat dapat di bagi kepada 2 macam, yaitu ;
·         Mu’jizat “hissi”ialah yang dapat di lihat oleh mata, didengar oleh telinga, dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dirasa oleh lidah yang lebih tegas dapat dicapai dengan oleh panca indra. mu’jizat ini sengaja ditunjukkan atau diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa menggunakan kecerdasan fikirannya, yang tidak cakap pandangan mata hatinya dan yang rendah budi dan perasaanya.
·         Mu’jizat “ma’nawi”, ialah mu’jizat yang tidak mungkin dapat dicapai dengan kekuatan panca indra, tetapi harus dicapai dengan kekuatan “aqli”dengan kecerdasan fikiran. Karena orang tidak akan mungkin mengenal mu’jizat ini melainkan orang yang berfikir sehat, bermata hati, berbudi luhur dan yang suka mempergunakan kecerdasaan fikirannya dengan jernih serta jujur.[1]




[1]. Said Agil Husin,Al-munawar,Al-quran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki,Jakarta: Ciputat Pers, 2002. 


a.     Beberapa segi kemu’jizatan al-quran
·         Susunan yang indah, berbeda dengan setiap susunan yang ada dalam bahasa orang-orang arab.
·         Adanya uslub yang aneh yang berbeda dengan semua uslub-uslub bahasa arab.
·         Sifat agung yang tiak mungkin lagi seorang makhluk untuk mendatangkan hal yang seperti itu.
·         Bentuk undang-undang yang detail lagi sempurna yang melebihi setiapa undang-undang buatan manusia.
·         Mengabarkan hal-hal ghaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu.
·         Tidak bertentangan dengan pengetahuan –pengetahuan umum yang dipastikan kebenarannya.
·         Menepati janji dan ancaman yang dikabarkan al-quran
·         Adanya ilmu-ilmu pengetahhuan yang terkandung di dalamnya (ilmu pengetahuan agamma dan ilmu pengetahuan umum).
·         Memenuhi segala kebutuhan manusia
·         Berpengaruh kepada hati pengikut dan musuh.

b.     Al-quran mu’jizat yang kekal
Al-quran sebagai mu’jizat yang terbesar, kekal abadi.Mu’jizat yang pernah diberikan Allah Swt. kepada Rasul-rasul-Nya, semenjak nabi Adam as.sampai Nabi Muhammad Saw. sudah berlalu dan tak dapat melihatnya. Mu’jizat yang pernah diberikan Allah Swt. sudah berlalu dan tak dapat dilihat. Mu;jizat-mu;jizat itu sudah ada dan sudah pernah terjadi, tetapi kita tidak dapat merasa dan menghayatinya serta mengalaminya.


Lain halnya dengan al-quran, ia adalah suatu mu’jizat besar dan kekal abadi. Umat Islam dan umat lainnya dapat memegang, membaca, menghayati, memahami, mengamalkan isinya untuk mencapi kebahagaiaan dunia dan keselamatan di akhir nanti.
Alqur’an mencakup seluruh wahyu yang disampaikan kepada Nabi dan Rasul yang terdahulu, baik berupa petunjuk, perbaikan, pendidikan, pengajaran, keseluruhan budi pekerti dan undang-undangnya.
Sesudah itu Allah SWT menjelaskan bahwa rasul-rasul itu diutus denagn membawa  keterangan-keterangan yang membuktikan kebenarannya, yaitu mukjizat dan kitab-kitab. Yang dimaksud dengan keterangan di dalam ayat ini ialah dalil-dalil yang membuktikan kebenarannya kerisalahannya dan di maksud dengan az-zabur ialah kitab yang mengandung tuntunan hidup dan tata hukum yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya.
Dan Allah SWT menerangkan pula bahwa dia telah menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad Saw, agar supaya kitab Al-quran itu dijadikan pedoman untuk memberikan penjelasan kepada manusia apa saja yang telah diturunkan kepada mereka yaitu perintah-perintah dan larangan-larangan serta aturan-aturan hidup lainnya yang harus mereka perhatikan dan mengandung kisah-kisah umat-umat terdahulu agar supaya dijadikan suri tauladan, dalam menempuh kehidupan di dunia. Juga agar Al-quran itu djadikan sebagai dasar mengenai hal-hal yang mereka rasa sukar, yaitu menjelaskan hukum-hukum yang terkandung dalam Al-quran itu serta memerinci kandungan yang bersifat global sesuai dengan kemampuan berfikir dan kepahaman merekan terhadap tujuan-tujuan hukum.
Di akhir ayat Allah SWT menandaskan agar mereka suka memikirkan kandungan isi Al-quran dengan pemikiran yang jernih baik terhadap prinsip-prinsip hidup yang terkandung di dalamnya, tata aturan yang termuat di dalamnya serta tamsil ibarat yang ada di dalam ayat-ayat Al-quran itu, agar  mereka itu memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat, terlepas dari berbagai macam azab dan bencana seperti yang menimpa umat-umat sebelumnya. 

BAB III
PENUTUP



Kesimpulan :
            Al-quran adalah ajaran yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad Saw.dalm bahasa arab sebagai pedoman bagi manusia dalam menjalani hidup di dunia. Nabi Muhammad Saw. sebagai penerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril, menjadikan al-quran sebagai pedoman dirinya sebagai rasul dan untuk disampaikan kepada umatnya.
            Adanya kemu’jizatan al-qur’an  yang diperlihatkan untuk menyadarkan manusia bahwa adanya kekuasaan dan kebesaran dari Allah SWT  . Serta umat manusia dapat meneladani setiap perintah dan larangan yang terdapat di dalam Al-quran untuk pedoman dalam menjalankan kehidupannya.Al-quran yang kekal dan bersifat universal menjadikannya mudah untuk diterapkan hukum-hukumnya sesuai dengan perkembangan zaman.



Uji Kompetensi

1.)    Apa arti kata dari An-Nahl ?
a.       Burung
b.      Ular
c.       Belalang
d.      Lebah 

2.)    Apa yang dimaksud dengan kata az-zabur di atas ?
a.       Al-quran
b.      Zubur
c.       Taurat
d.      Injil 

3.)    Apa yang dimaksud dengan bukti-bukti yang jelas dalam pembahasan di atas ?
a.       Para Nabi
b.      Rasul-rasul Allah
c.       Mukjizat-mukjizat
d.      Manusia

4.)    Mukjizat secara etimologis berarti ?
a.       Menakjubkan
b.      Melemahkan
c.       Mengurangi
d.      Menambahkan 

5.) Di bagi menjadi berapa macam kah mukjizat itu?
            a.2
            b.3
            c.4
            d.6
            6.) Apa yang dimaksud dengan mukjizat ma’nawi?
                        a. Mukjizat yang dapat dicapai dengan panca indra
                        b. Mukjizat yang tidak dapat dicapai oleh panca indra
                        c. Mukjizat yang dapat di capai
                        d. Mukjizat yang mungkin dicapai 

            7.)Apa yang dimaksud mukjizat hissi?
                        a. Mukjizat  yang dapat dilihat oleh panca indra
                        b. Mukjizat yang jelas
                        c. Mukjizat yang tidak nyata
                        d. Mukjizat yang tidak sengaja di tunjukkan oleh manusia biasa

            8) Apakah perbedaan al-quran dengan kitab-kitab sebelumnya?
a. Berasal dari Allah SWT
b. Mengajarkan kebaikan
c. Al-quran bersifat abadi hingga akhir zaman
                       d. Dapat dijadikan sebagai pedoman
            9).Di bawah ini adalah beberapa segi kemukjizatan,kecuali :
                        a. Berpengaruh kepada hati pengikut dan musuh.
        b. Tidak memenuhi segala kebutuhan manusia
                        c. Menepati janji dan ancaman yang dikabarkan al-quran     
                        d. Mengabarkan hal-hal ghaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu.
           
10).Untuk memberikan penjelasan kepada manusia,maka al-qur’an dijadikan sebagai?
                        a. Bacaan
                        b. Pedoman
                        c. Pelajaran
                        d. Pengetahuan










Daftar Pustaka

Al-Munawar, Said Agil Husin, Al-quran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki,Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Faqih, Allamah Kamal, Tafsir Nurul Quran, Jakarta: Al-huda, 2005  jilid 8.
A.Gani, Bustami, Tafsir Qur’an, Yogyakarta : PT. Verisia Yogya Grafika.
Al-Mirgani, Al-Imam Muhammad Usman Abdullah, Mahkota Tafsir, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009.